Rabu, 04 April 2012

Ta'lim Fiqih Ibadah: Tatawun


Ta’lim Fiqih Ibadah
Ust. Nirwan Idris, Lc.
Masjid Ulil ALbab UNM Parangtambung
03/04/2012, 16.30 WITA
Materi: Tatawun: Sunnah Nafilah.
Ada yang masuk Surga karena Menjaga sholatnya. Disamping tetap dengan sholat yang wajib juga menjaga sholat Sunnahnya, baik itu Rawatib, layl, dhuha dan lain2. Namun ia lemah dalam puasa2 Sunnah ataupun bersedekah.
Ada yang masuk Surga karena Menjaga puasa. Disamping tetap dengan sholat yang wajib juga menjaga puasa Sunnahnya, baik itu senin-kamis, dan lain2. Namun ia lemah dalam sholat sunnah, ataupun bersedekah .
Ada yang masuk Surga karena Sedekah. Disamping tetap dengan sholat yang wajib juga rajin bersedekah. Namun ia lemah dalam puasa2 Sunnah ataupun sholat2 sunnah.
Tergantung dari diri tiap kemampuan manusia.
Tatawun yang disyariatkan:
1.       Sholat-sholat sunnah
·         Assholatu kahirun a’mal.
Sebaik2 amalan adalah mengerjakan sholat
·         Derajat seseorang akan diangkat disurga sesuai dengan sholat tatawun yang ia kerjakan. (Al Hadits)
Seseorang meminta untuk mendampingi Rasulullah diSurga. Maka Rasulullah bersabda “Kalau begitu bantulah saya mewujudkan harapanmu dengan memperbanyak sujud (sholat).”
·         Dengan pelaksanaan sholat sunnah, akan menutupi kekurangan pelaksanaan sholat2 wajib.
“Seorang selepas mengerjakan sholat tidaklah dicatatkan amalankannya melainkan 1/9,1/8, 1/7 …1/2 dari jumlah pahala sempurna sholat.“(Al Hadits)
“Amalan yang pertama kali dihisab diakhirat adalah amalan sholatnya. Jika ibadah sholatnya tidak sempurna, maka akan diperhatikan sholat tatawunnya (sunnah), dan angkatlah derajat amalan sholat wajib dengn sholat tatawunnya.”
Jenis-jenis sholat sunnah:
a.       An Nawatil Muttlaqa: Dikerjakan bukan karena sebab tertentu dan kapan saja asal bukan pada waktu sholat yang dilarang. Dikerjakan 2,2 rakaat.
b.      An Nawatil Al Muqayyadah: Dikaitkan karena sebab dan alasan tertentu. Mis, Sholat witir, dhuha, sholat Istisqah. Dan pelaksanaannya harus dengan dalil dari Al Quran dan Al Hadits.
Sholat Sunnah
Sholat sunnah Rawatib:  Sholat sunnah yang dikerjakan yang beriringan dengan sholat wajib, baik sebelum maupun sesudah sholat wajib. Jenis: Muakkadah, Gairuh Muakkadah.
A.      Sholat Rawatib Muakkadah
·         Jumlahnya 10 (Riwayat Ibnu Umar)
2sebelum subuh, 2 sesudah dan setelah dzhuhur, 2 sesudah maghrib dan Isya
·         Jumlahnya 12 (Hanifiyah, Riwayat Ummu Habibah)
2 sebelum subuh, 4 sebelum dan 2 setelah dzhuhur, 2 sesudah maghrib dan Isya
Barang siapa yang menngerjakan 12 rakaat sholat sunnah (yang diatas) akan dibangun rumah baginya di surga.
Yang paling Utama:
1.       Sholat dua rakaat sebelum Fajar
“Aisyah berkata Bahwa nabi Saw tdk pernah menjaga sholat sunnah dengan begitu kuat melebihi 2 rakaat seblm fajar.”
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seluruh isinya” (Al Hadits)
Ibnu Qayyim: “Bhwa nabi saw tdk prnh meninggalkan 2 rkaat sebelm sbuh dan wtir baik safar maupun mukim. Tdk prnah diriwayatkan Nabi pernah melaksanakan sholat sunnah rawatib dalam keadaan safar kcuali sholat sunnah sblm fajar”.
Ibnu Umar “Nabi, kalau muadzin slsai mengumandangkn adzan, maka Rasulullah mengerjakan shalat sunnah ringan sebnyak dua rakaat”
Ringan: Abu Hurairah: “Nabi saw dlam plaksanaan sholat sunnah sblm fajar, membaca al kafirun, dan al ikhlas.”
-Berbaring setelah sholat sunnah fajar:
1.       Dirumah bkan dimasjid
2.       Bagi orang yang yakin bahwa tidak akan tertidur

Ditulis Oleh : Erwin Ibn Syawal // 9:29 PM
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.